Selasa, 22 Maret 2016

Fenomena Kesehatan Mental dan Konsep Normal-Abnormal di Masyarakat


          Kesehatan mental merupakan suatu kondisi dimana kepribadian, emosional dan kedan fisik seimbang dan berfungsi dengan baik, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta membentuk hubungan positif dengan orang lain.
Beberapa fenomena kesehatan mental yang sering kita jumpai di masyarakat seperti stress, depresi.

          Begiu pula sebaliknya seseorang yang kesehatan mentalnya terganggu tidak dapat menyelaraskan kepribadian, emosional, dan keadaan fisiknya dalaminteraksi dengan dirinya sendiri maupun lingkungannya.

  1.        1.            Stress
          Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental. Karena tidak adanya kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi nya makadapat dikatakan stress merupakan salah satu gangguan terhadap kesehatan mental.
Seseorang yang stres biasanya akan tampak gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan pada kasus tertentu, memicu depresi.
Seseorang yang mengalami stress biasanya cenderung melampiaskan ke dalam hal-hal yang negatifseperti merokok, narkoba, minuman beralkohol, dan menjadi pemurung.

  1.        2.            Depresi
             Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-menerus merasa sedih atu kecewa. Berbeda dengan kesedihan biasa yang umumnya berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Seseorang yang mengalami depresi harus ditangani sedini mungkin agar depresi itu tidak semakin dalam. Karena orang yang mengalami depresi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

·             Kehilangan ketertarikan atau motivasi untuk melakukan sesuatu.
·             Terus-menerus merasa sedih, bahkan terus menangis.
·             Merasa sangat bersalah dan khawatir berlebihan.
·             Tidak dapat menikmati hidup karena kehilangan rasa percaya diri.
·             Sulit membuat keputusan.
·             Acuh terhadap orang lain.
·             Mudah tersinggung.
·             Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Konsep normal-abnormal

Perilaku Normal adalah perilaku yang  serasi dan tepat  yang dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya. Sedangkan Perilaku Abnormal adalah sikap hidup yang sesuai dengan pola kelompok masyarakat tempat seseorang berada sehingga tercapai suatu relasi interpersonal dan intersosial yang memuaskan. (Kartini Kartono, 1989)

Kriteria Pribadi Normal (Gunarsa & Gunarsa, 1989 mengutip A.H. Maslow: Mittleman):
  1. Perasaan aman yang adekuat.
  2. Memiliki penilaian diri dan wawasan yang rasional
  3. Memiliki spontanitas dan emosionalitas yang adekuat
  4. Mempunyai kontak realitas yang efisien
  5. Memiliki dorongan dan nafsu jasmani yang sehat serta kemampuan untuk memenuhi dan memuaskannya
  6. Mempunyai pengetahuan diri yang adekuat
  7. Mempunyai tujuan hidup yang adekuat
  8. Mampu belajar dari pengalaman hidupnya
  9. Sanggup untuk memuaskan tuntutan dan kebutuhan kelompok
  10. Emansipasi yang pantas dan sehat dari kelompok maupun kebutuhan
  11. Memiliki integrasi dan konsistensi kepribadian

Kriteria Pribadi Abnormal

1. Kelangkaan Statistik (Statistical Infrequency)
tingkah laku abnormal diasumsikan dalam "populasi kurva normal" yang menempatkan mayoritas individu berada di tengah dan sangat sedikit yang berada pada posisi ekstrim. Jadi dengan kata lain, seseorang dapat dianggap normal bila orang tersebut tidak menyimpang jauh dari rata-rata perilaku.

2. Pelanggaran Norma
tingkah laku yang menyimpang dari norma sosial dan mengancam atau membuat cemas orang yang mengamatinya.
Misal, Kekerasan psikopat, perilaku liar manik, perilaku aneh skizofrenia.

3. Penderitaan Pribadi (Discomfort atau Personal Distress)
Suatu perilaku dimana individu secara personal merasa berada dalam situasi penuh tekanan baik stres dari lingkungan maupun kondisi dari dalam dirinya.
Misal, depresi, cemas berat karena takut rasa sakit.

4. Disabilitas atau Disfungsi (Maladaptif Behaviour)
Ketidakmampuan individu dalam beberapa bidang penting dalam hidup, baik hubungan kerja atau pribadi.
Misal, seseorang yang takut terbang melewatkan kesempatan bekerja di luar negeri.

5. Tidak Diharapkan (Unexpectedness)
Suatu respon dari perilaku yang tidak diharapkan terhadap stresor lingkungan karena sudah diluar proporsi.
Misal, kecemasan yang sangat dan terus menerus terhadap hartanya, walaupun seseorang tergolong kaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar