Kesehatan
mental merupakan suatu kondisi dimana kepribadian, emosional dan kedan fisik
seimbang dan berfungsi dengan baik, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan. Seseorang
yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara
maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta membentuk hubungan positif
dengan orang lain.
Beberapa fenomena kesehatan mental yang sering kita jumpai
di masyarakat seperti stress, depresi.
Begiu pula sebaliknya seseorang yang kesehatan mentalnya
terganggu tidak dapat menyelaraskan kepribadian, emosional, dan keadaan
fisiknya dalaminteraksi dengan dirinya sendiri maupun lingkungannya.
- 1. Stress
Stres adalah keadaan ketika seseorang
mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental. Karena tidak
adanya kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi nya makadapat dikatakan
stress merupakan salah satu gangguan terhadap kesehatan mental.
Seseorang yang stres biasanya akan tampak
gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu konsentrasi,
mengurangi motivasi, dan pada kasus tertentu, memicu depresi.
Seseorang yang mengalami stress biasanya
cenderung melampiaskan ke dalam hal-hal yang negatifseperti merokok, narkoba,
minuman beralkohol, dan menjadi pemurung.
- 2. Depresi
Depresi merupakan gangguan suasana hati
yang menyebabkan penderitanya terus-menerus merasa sedih atu kecewa. Berbeda
dengan kesedihan biasa yang umumnya berlangsung selama beberapa hari, perasaan
sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau
berbulan-bulan. Seseorang yang mengalami depresi harus ditangani sedini mungkin
agar depresi itu tidak semakin dalam. Karena orang yang mengalami depresi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
Kehilangan ketertarikan atau motivasi untuk
melakukan sesuatu.
·
Terus-menerus merasa sedih, bahkan terus
menangis.
·
Merasa
sangat bersalah dan khawatir berlebihan.
·
Tidak
dapat menikmati hidup karena kehilangan rasa percaya diri.
·
Sulit
membuat keputusan.
·
Acuh
terhadap orang lain.
·
Mudah
tersinggung.
·
Memiliki pikiran untuk menyakiti diri
sendiri atau bunuh diri.
Konsep normal-abnormal
Perilaku Normal
adalah perilaku yang serasi dan tepat yang dapat diterima oleh masyarakat pada
umumnya. Sedangkan Perilaku Abnormal
adalah sikap hidup yang sesuai dengan pola kelompok masyarakat tempat seseorang
berada sehingga tercapai suatu relasi interpersonal dan intersosial yang
memuaskan. (Kartini Kartono, 1989)
- Perasaan aman yang adekuat.
- Memiliki penilaian diri dan wawasan yang rasional
- Memiliki spontanitas dan emosionalitas yang adekuat
- Mempunyai kontak realitas yang efisien
- Memiliki dorongan dan nafsu jasmani yang sehat serta kemampuan untuk memenuhi dan memuaskannya
- Mempunyai pengetahuan diri yang adekuat
- Mempunyai tujuan hidup yang adekuat
- Mampu belajar dari pengalaman hidupnya
- Sanggup untuk memuaskan tuntutan dan kebutuhan kelompok
- Emansipasi yang pantas dan sehat dari kelompok maupun kebutuhan
- Memiliki integrasi dan konsistensi kepribadian
Kriteria Pribadi Abnormal
1. Kelangkaan Statistik (Statistical Infrequency)
tingkah laku abnormal diasumsikan dalam "populasi kurva normal" yang menempatkan mayoritas individu berada di tengah dan sangat sedikit yang berada pada posisi ekstrim. Jadi dengan kata lain, seseorang dapat dianggap normal bila orang tersebut tidak menyimpang jauh dari rata-rata perilaku.
2. Pelanggaran Norma
tingkah laku yang menyimpang dari norma sosial dan mengancam atau membuat cemas orang yang mengamatinya.
Misal, Kekerasan psikopat, perilaku liar manik, perilaku aneh skizofrenia.
3. Penderitaan Pribadi (Discomfort atau Personal Distress)
Suatu perilaku dimana individu secara personal merasa berada dalam situasi penuh tekanan baik stres dari lingkungan maupun kondisi dari dalam dirinya.
Misal, depresi, cemas berat karena takut rasa sakit.
4. Disabilitas atau Disfungsi (Maladaptif Behaviour)
Ketidakmampuan individu dalam beberapa bidang penting dalam hidup, baik hubungan kerja atau pribadi.
Misal, seseorang yang takut terbang melewatkan kesempatan bekerja di luar negeri.
5. Tidak Diharapkan (Unexpectedness)
Suatu respon dari perilaku yang tidak diharapkan terhadap stresor lingkungan karena sudah diluar proporsi.
Misal, kecemasan yang sangat dan terus menerus terhadap hartanya, walaupun seseorang tergolong kaya.
tingkah laku abnormal diasumsikan dalam "populasi kurva normal" yang menempatkan mayoritas individu berada di tengah dan sangat sedikit yang berada pada posisi ekstrim. Jadi dengan kata lain, seseorang dapat dianggap normal bila orang tersebut tidak menyimpang jauh dari rata-rata perilaku.
2. Pelanggaran Norma
tingkah laku yang menyimpang dari norma sosial dan mengancam atau membuat cemas orang yang mengamatinya.
Misal, Kekerasan psikopat, perilaku liar manik, perilaku aneh skizofrenia.
3. Penderitaan Pribadi (Discomfort atau Personal Distress)
Suatu perilaku dimana individu secara personal merasa berada dalam situasi penuh tekanan baik stres dari lingkungan maupun kondisi dari dalam dirinya.
Misal, depresi, cemas berat karena takut rasa sakit.
4. Disabilitas atau Disfungsi (Maladaptif Behaviour)
Ketidakmampuan individu dalam beberapa bidang penting dalam hidup, baik hubungan kerja atau pribadi.
Misal, seseorang yang takut terbang melewatkan kesempatan bekerja di luar negeri.
5. Tidak Diharapkan (Unexpectedness)
Suatu respon dari perilaku yang tidak diharapkan terhadap stresor lingkungan karena sudah diluar proporsi.
Misal, kecemasan yang sangat dan terus menerus terhadap hartanya, walaupun seseorang tergolong kaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar