Kondisi
Pendidian di Indonesia Dari Tinjauan Psikologis
Pendidikan adalah
tonggak kemajuan bangsa yang paling penting dan utama. Menjadi bangsa yang maju
tentu merupakan cita-cita yang ingin di capai oleh setiap negara di dunia.
Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju tidaknya suatu negara di pengaruhi
oleh faktor pendidikan. Pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus
bangsa yang berkualitas. Indonesia adalah salah satu Negara berkembang di dunia
yang masih mempunyai masalah besar dalam dunia pendidikan. Kita mempunyai
tujuan bernegara ”mencerdaskan kehidupan bangsa” yang seharusnya jadi sumbu
perkembangan pembangunan kesejahteraan dan kebudayaan bangsa. Yang kita rasakan
sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Rendahnya mutu
pendidikan menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan
keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.
Banyak faktor dan
masalah yang menyebabkan pendidikan di Indonesia tidak bisa berkembang,
diantaranya:
(1). Mahalnya
biaya pendidikan.
Pendidikan di Indonesia
menjadi sulit bagi mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mayoritas
penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan mengakibatkan
terbengkalai nya mereka dalam hal pendidikan. Selain kemauan mereka yang tidak
pernah tumbuh dan sadar akan pendidikan, faktor ekonomi menjadi alasan
utama mereka untuk tidak menyentuh dunia
pendidikan.
(2). Fasilitas
pendidikan yang kurang memadai
Yang menjadi
permasalahan pendidikan di Indonesia adalah fasilitas pendidikan yang masih
kurang memadai. Banyak sekolah-sekolah yang bangunannya sudah hampir rubuh,
tidak memiliki fasilitas penunjang seperti meja belajar, buku, perlengkapan
teknogologi, dan alat-alat penunjang lainnya yang menyebabkan pendidikan tidak dapat
berkembang secara optimal
(3). Rendahnya
kesempatan pemerataan pendidikan
Perhatian yang
diberikan pemerintah dalam hal pendidikan di kota dan di desa sangatlah
berbeda. Pemerintah yang lebih menaruh perhatian pada pendidikan di perkotaan
membuat kualitas pendidikan di perkotaan dan di pedesaan menjadi timpang. Salah
satu contohnya ialah dalam masalah kesejahteraan guru. Gaji guru di desa jauh
lebih rendah dibading gaji guru di kota. Hal ini menyebabkan banyak guru yang
lebih memilih bekerja di kota daripada di desa. Alhasil kualitas guru di kota
lebih baik dibanding guru di desa. Selain masalah kesejahteraan guru, juga
terdapat ketimpangan dalam hal bantuan untuk fasilatas pendidikan, dan banyak
hal lainnya. Maka tidak heran apabila kualitas pendidikan di Indonesia masih
belum merata dimana kualitas pendidikan di kota lebih baik daripada di desa.
Selain
persoalan-persoalan umum di atas faktor pendukung maju tidaknya pendidikan di
indonesia antara lain :
1.
Peran
Orang tua dalam Pendidikan
Orang
tua atau keluarga adalah lembaga sosial resmi yang terbentuk setelah adanya
suatu perkawinan. Pendidikan dalam keluarga di dasarkan atas prinsip cinta dan
kasih sayang. Karena dengan inilah yang akan menjadi kekuatan untuk mendorong
orang tua agar tidak bosan membimbing dan memberikan pertolongan yang di
butuhkan anaknya. Oleh karenanya keluarga disebut sebagai primary
community yaitu sebagai lingkungan
pendidikan yang pertama dan utama. (Alisuf Sabri, 1999:14-15).
Orang tua atau keluarga
adalah institusi yang sangat berperan dalam rangka melakukan sosialisasi,
bahkan internalisasi, nilai-nilai pendidikan. keluarga merupakan tempat
pertumbuhan anak yang pertama. Keluarga mempunyai peranan besar dalam
pembangunan masyarakat. Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan
masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk mencetak dan mempersiapkan
personil-personilnya.
Karena itulah, peran
keluarga dalam hal ini begitu berarti. Bahkan bisa dikatakan bahwa tanpa
keluarga, nilai-nilai pengetahuan yang didapatkan di pendidikan formal tidak
akan ada artinya sama sekali. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pendidikan pertama, karena dalam keluarga inilah anak memperoleh pendidikan dan
bimbingan. Oleh karena itu lingkungan keluarga bertanggung jawab terhadap
pembentukan waktu dan pertumbuhan jasmani anak.
2.
Peran
Masyarakat dalam Pendidikan
Saat
ini masyarakat berperan sebagai fasilitator dalam menunjang pelaksanaan
pendidikan nasional, ikut serta dalam menyelenggarakan pendidikan swasta,
membantu pengadaan tenaga, saran dan prasarana serta membantu mengembangkan
profesi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara
psikologis masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan, hal
ini dapat diketahui dari masyarakat itu sendiri yang merupakan makhluk sosial
yang tidak mungkin dapat hidup tanpa orang lain.
Secara
konseptual tanggung jawab masyarakat, antara lain: mengawasi jalannya nilai sosio
budaya, menyalurkan aspirasi masyarakat, membina dan meningkatkan kualitas
keluarga. Hak dan kewajiban masyarakat juga sudah diatur dalam Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003, pasal 8 dan 9
tentang sistem pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar