Pengenalan dan
pengukuran potensi diri sangat diperlukan bagi seorang . Pengertian diri adalah
keseluruhan dari self maupun ego yang ada pada diri dan kepribadian. Sedangkan
potensi adalah kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki oleh
seseorang namun belum dipergunakan secara maksimal.
Jadi Pengenalan dan
pengukuran potensi diri adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan, kekuatan dan daya yang ada pada diri dengan menggunakan cara,
metode, dan alat ukur atau instrument tertentu dengan aturan/tolok ukur atau
karakteristik tertentu. Adapun tujuan dari pengenalan dan pengukuran potensi
diri ini adalah untuk memberikan gambaran kepribadian seseorang, gambaran
kecenderungan seseorang dalam berperilaku, sementara manfaatnya adalah untuk
mengembangkan nature (kepribadian manusia yang terbentuk dari
bawaan/lahir/bakat) dan nurture (kepribadian manusia yang terbentuk karena
pengaruh lingkungan). Sementara metode pengukuran potensi diri dapat dilakukan
melalui diri sendiri (self assessment), melalui feedback dari orang lain dan tes-tes
psikologis seperti tes kecerdasan, tes kepribadian, tes kepemimpinan, tes
kreativitas dll.
Pengembangan potensi
diri tidak semudah dibayangkan. Ada banyak hambatan, baik dari diri sendiri
maupun lingkungan, dan yang paling menghambat biasanya ada dalam diri seperti
ketidakmampuan mengatur diri, nilai pribadi yang tidak jelas, tujuan pribadi
yang tidak jelas, pribadi yang kerdil, kemampuan yang tidak memadai untuk
memecahkan masalah, kreativitas rendah, wibawa rendah, kemampuan pemahaman
manajerial rendah, kemampuan menyelia rendah, kemampuan latih rendah, kemampuan
membina tim rendah.
Oleh krena itu, yang
pertama harus disingkirkan adalah hambatan-hambatan yang ada dalam diri
sendiri. Kemudian untuk dapat mengembangkan potensi diri, perlu diperjelas
dalam pikiran seperti apa yang kita ingin menjadi di masa yang akan datang,
misalnya dengan: menentukan sasaran yang jelas, menentukan cara menilai
keberhasilan, mensyukuri kemajuan waluapun hanya sedikit, berani mengambil
resiko, perkembangan diatur oleh diri sendiri, memanfaatkan setiap kesempatan
yang ada, terbuka untuk belajar dari siapa saja, belajar dari kesalahan dan
selalu bersikap realistis, jangan hanya berbicara, tetapi kerjakan yang kita
ucapkan. Sedangkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk rancangan
pengembangan haruslah tertulis, karena kalau tidak tertulis sama saja dengan
angan-angan bukan tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar