Kamis, 27 November 2014

cerpen Hujan



Teng teng teng bel pulang sekolah berbunyi, waktunya semua siswa pulang sekolah, tiba-tiba byurrr hujan lebat pun turun terpaksa aku harus menunggu hujan reda, tapi sepertinya terasa bosan hanya duduk melihati butiran-butiran air yang jatuh dari langit itu, akhirnya aku jalan-jalan di sekitar sekolah yang tak terkena hujan. Aku merasa tenang karena tak ada yang mengacaukan pikiran selain melihat air yang jatuh dari langit, tapi aku melihat seseorang perempuan di depan kelasnya duduk sendiri menikmati air hujan yang dingin yang jatuh dari langit melewati atap sekolahan. Aku segera mendekatinya dengan perlahan.
“hai kamu kok mainan air hujan? nanti sakit loh”. tanya ku dengan ramah. Dia tak menjawab perkataan ku hanya ada senyum kecil yang mengembang di bibirnya.
“aku boleh duduk gak sambil nemenin kamu?”. tanya ku lagi dengan menunjuk tempat di sebelahnya.
“boleh saja”. balasnya sambil melihat ke langit penuh tetesan air.
“kok kamu malah mainan air hujan, nanti kalo kamu sakit gimana? orangtua kamu mesti cemas”. tanya ku sambil melihat wajahnya yang tertutup kerudung putih itu.
“kamu tau gak, hujan ini ngingetin aku sama orang yang aku sayang. Kami biasanya hujan-hujanan sambil tertawa ria, tapi semua itu telah sirna. Dia pergi bersama orang lain, hati ku terasa sakit dan air mata ku yang menetes ini rasanya sangat dingin. oh ya kenalkan namaku Fafa”. Ucap Fafa sambil meneteskan air mata dan senyum kecilnya.
“namaku Bara, kamu gak usah sedih kaya gitu masih banyak orang mau sama kamu dan setia sama kamu”. hiburku dengan suara pelan dan senyum kecil, tiba-tiba dia menatapku dalam-dalam. Hatiku rasanya tak karuan, aku membalas tatapannya dengan senyuman tiba-tiba dia menarikku menuju ke tengah lapangan yang sedang terkena hujan. Baju ku basah semua, tapi aku merasakan hal yang berbeda. Hati ku merasa aku sudah kenal dekat dengannya. Kami bermain air hujan sambil tertawa ria dan tidak peduli dengan apa pun.
Aku ingin sekali mengatakan isi hatiku padanya, dengan berani aku memegang kedua tangannya “fafa, aku tau kita baru kenal dan kita baru ketemu saat hujan turun tapi hati ku langsung mengatakan bahwa kau orang yang pantas di hatiku. Kaulah cinta pertama ku, jadi maukah kamu jadi pacarku?”. ucap ku dengan nada suara yang sedikit pelan sambil memegang tangannya yang dingin karena terkena hujan.
“emm gimana ya, tapi kamu setia gak sama aku?”. balas Fafa sambil tersenyum. “ya iyalah, kamu orang pertama yang buat aku sebahagia ini”. jawab ku dengan menatap fafa. “emm iya deh aku mau jadi pacarku”. ucap Fafa. Aku pun memeluk Fafa erat-erat dan sejak itu kami sering bersama, suka maupun duka kami alami bersama dan hujan inilah yang mempertemukan kami.

 http://cerpenmu.com/cerpen-cinta-pertama/hujan-7.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar